Rabu, 22 Juni 2011

Akal Pikiran

  Akal Pikiran*
Oleh Shofwan Najmu



*Pernah dimuat di Koran Harian Nasional Republika, kolom HIKMAH, Kamis, 28 Agustus 2008


“Katakanlah: ‘Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaanya…” (QS. Al-Ankabut [29]: 20).
Salah satu keistimewaan manusia dibanding dengan makhluk lainnya adalah diberinya akal pikiran oleh Allah SWT. Akal merupakan penggerak yang memotivasi manusia dalam mengarungi kehidupan.
Islam menyeru kita agar terus menggunakan akal pikiran: memerhatikan, merenungi, dan memikirkan fenomena-fenomena alam dan keindahan ciptaan-Nya. Islam mengajak manusia berpikir karena merupakan pendorong yang sangat kuat bagi kaum muslimin untuk menghasilkan ilmu pengetahuan yang luas. Selain itu, dengan merenungi dan memikirkan akan kekuasaan-kekuasaan Allah, keindahan ciptaan-Nya, dan fenomena-fenomena alam dengan segala keteraturan sistem alam raya, merupakan suatu jaminan yang dapat mengantarkan keimanan seseorang kepada Sang Pencipta.
Meskipun dituntut untuk berpikir, kita harus berhati-hati dalam menggunakan akal pikiran. Agar kita tidak terjebak di dalam kesalahan berpikir. Rasulullah SAW. selalu mengingatkan agar pemikiran kita selalu bersih dari aib-aib yang merusak kejernihan akal pikiran, seperti taklid dan tidak berdalil.
Taklid ialah mengikuti pemikiran atau pendapat orang lain tanpa mengetahui kebenarannya. Rasul bersabda, “Janganlah kalian menjadi orang yang taklid (ikut-ikutan)…” (HR. Tirmidzi).
Adapun yang dimaksud dengan tidak berdalil yaitu mengeluarkan suatu keputusan, argumen, dan membuat kesimpulan tanpa didasari dengan dalil yang kuat. Kebanyakan manusia cenderung membuat kesimpulan, berargumentasi, memberikan keputusan tanpa didasari dalil yang kuat, sehingga menjauhkan dari esensi kebenarannya. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati akan dimintai pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra [17]: 36).
Pada hakikatnya, Allah memberi akal pikiran agar manusia selalu berpikir dan mengorganisir segala tindak-tanduknya di dalam kehidupan sehari-hari. Ketika seseorang bisa mengendalikan akal pikirannya dengan baik, maka ia telah memanifestasikan kebaikannya untuk di kehidupan akhirat kelak. Wallahu A'alam.





Jangan lupa komentarnya, ya!! ^_^ (Bagi yang tidak memiliki akun blogger atau sejenisnya, caranya: pilih profile Anda dengan memilih Anonymous di kolom "Beri Komentar Sebagai" di bawah. Setelah itu tuliskan komentar, lalu klik Poskan Komentar, kemudian ikuti perintahnya. Beres. Jangan lupa kasih keterangan nama yaaa .... ^_^ )  

1 komentar:

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE DUNIA KATA SHOFWAN NAJMU ^_^
Photobucket

Anda Pengunjung Ke ....

Jejak Pengunjung

Page Rank

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net